teruskanlah...

Wednesday, May 7, 2008

Mempertahankan Perkahwinan

Pernikahan adalah sebuah hubungan suci yang mesti dipertahankan hingga maut memisahkan. Tapi yang terjadi sekarang, pasangan lebih memilih mengorbankan pernikahan hanya kerana batas toleransinya telah dilanggar tanpa memberikan peluang memperbaiki diri.

Beberapa perkara kecil boleh dilakukan, bila komitmen untuk mempertahankan pernikahan masih menjadi tujuan utama. Hal kecil inilah yang sering dilupakan, kerana dianggap tidak penting. Tetapi tidak ada salahnya anda mencuba langkah2 berikut. Semoga buleh sedikit merubah ‘warna’ pernikahan anda.

Perkara yang utama, yang selalu dilupakan adalah Introspeksi Diri. Berusaha memperbaiki sedikit demi sedikit peribadi masing-masing dari hari ke hari. Jangan lupa untuk menghargai kebaikan sekecil mana pun yang telah dilakukan istri atau suami. Bukalah hati untuk selalu menerima dan memberi dari kebaikan istri atau suami. Perlu juga ditingkatkan sedikit kadar toleransi antara pasangan.

Bila anda berdua sama-sama sibuk, Luangkan Waktu Khusus untuk Berdiskusi. Diskusikan hal yang selama ini terpendam di hati anda masing-masing, misalnya tentang perilaku keseharian. Kalau ada perbezaan yang tak dapat dihindari, tidak perlu mempersulitkannya, anggaplah perbezaan tersebut sebagai sebahagian dari diri pasangan masing-masing . Kerana tidak ada satu pasangan pun tanpa perbezaan spesifik, baik kepribadian atau pun kebiasaan.

Hal yang paling merosak suasana adalah salah berkomunikasi, kerana itu perlu anda Memperbaiki Cara Berkomunikasi. Mulailah mendengar secara aktif apa yang disampaikan pasangan dengan hati lapang dan penuh konsentrasi disertai pandangan mata antara kedua pasangan.

Setelah lama membina rumah tangga, pastinya anda sudah melupakan masa-masa romantis. Padahal anda harus menyedari, Pentingnya Kegembiraan dan Humor mampu mempererat ikatan batin anda berdua. Untuk itu diperlukan kesediaan anda berdua meluangkan waktu keluar berduaan. Berusahalah mengenang kembali hal-hal lucu dan indah ketika dulu anda bercintaan. Kemudian mulailah menyusun rancangan yang sama-sama anda sukai, misalnya bersiar-siar, menonton film atau melakukan aktiviti kesenian agar semakin banyak yang boleh dinikmati bersama.

Anda menerima pasangan anda tentunya dengan utuh, juga menerima sikap baik maupun buruknya. Jika suatu saat anda menemukan sebuah prilaku buruk dari pasangan anda, anda tentunya akan bersikap negatif (marah atau benci) dalam menanggapinya. Sebaiknya Hindari Bertahan dengan Sikap Negatif, kerana sikap ini justru akan menambah jurang pemisah ikatan emosional anda dengan pasangan. Apalagi bila rasa benci ini berlanjutan, anda boleh jadi malah menemukan ’orang lain’ dalam diri pasangan anda.

Rasanya tidak ada yang mengharapkan pernikahannya kandas di tengah jalan, semoga tulisan ini bermanfaat adanya. Dan temukan kembali gairah dan sensasi baru seperti masa berchenta dulu, sehingga anda dapat menjalani pernikahan anda dengan bahagia dan tentunya 'sehat' jasmani dan rohani.